11 Juni 2008

Memimpin Dengan Cinta

"Aku harus menjadi cahaya penerang buat semua bawahanku dan hatiku harus menyebarkan kekuatan energi cinta kasih ke setiap inci ruang lingkup hidupku," berbisik sang pemimpin dari sebuah perusahaan farmasi terbesar kepada dirinya sendiri sambil duduk tenang di tengah ruang kerjanya yang mewah dan indah.

Sang pemimpin setiap hari tiba ke tempat kerjanya tepat pada jam kerjanya. Sudah lebih dari dua puluh tahun dia bekerja, sedetikpun dia tidak pernah telat untuk hadir di tempat kerjanya. Dia memimpin dengan prinsip - prinsip kepemimpinan yang sangat sederhana, tapi nilai kepemimpinannya telah menyentuh hati terdalam dari semua staf dan manajernya. Nilai kepemimpinannya hanya satu, yaitu memimpin dengan cinta kasih. Sang pemimpin mengajarkan kepada setiap orang yang dipimpinnya untuk selalu bekerja dengan cinta dan kasih sayang, dia juga selalu mengajarkan tentang integritas terhadap tugas dan tanggung jawab, dengan cara melatih dan memberikan pencerahan kepada semua orang di perusahaannya untuk selalu patuh dan disiplin dengan cinta tulus kepada misi dan visi perusahaan, serta tidak melarikan diri dari realitas kerja, tidak membangkang terhadap misi dan visi yang ada, setia menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, tidak menciptakan disintegrasi di antara semua komponen sumber daya perusahaan, tidak melakukan spekulasi yang berisiko meruntuhkan perusahaan, berdisiplin tinggi untuk selalu menjaga ketertiban dan keharmonisan kerja, dan tidak melarikan diri akibat rasa kurang puas di tempat kerja. Dia juga selalu mengingatkan semua orang bahwa semua risiko bisnis yang menjadi bencana adalah akibat cinta yang tidak tulus dan ikhlas terhadap semua rencana dan strategi bisnis mereka.

Sang pemimpin telah menjadi manusia bijak dan arif di lingkungan kerjanya. Ucapan dan tindakkannya tegas, disiplin, dan penuh rasa cinta. Dia menyebarluaskan kebaikan dan cintanya melalui aturan yang tegas dan mengikat semua komponen sumber daya dalam sebuah komitmen bersama yang tidak boleh ada yang mengkhianatinya. Dia selalu mengingatkan semua orang untuk tidak ingkar kepada realitas yang mengharuskan mereka semua untuk rajin mengasah keterampilan, menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan menyebarluaskan segala kebaikan dengan rasa cinta yang tulus ke setiap sudut tempat kerja mereka. Dia tidak ingin semua orang di tempat kerjanya menjadi budak - budak dari nafsu dan ambisi bisnis, tapi dia melatih dan mencerahkan setiap orang untuk menciptakan hasrat keinginan buat sukses jiwa dan raga mereka masing - masing melalui integritas kerja bersama dengan perusahaan yang telah menjadi periuk nasi pemberi nafkah hidup dan kesejahteraan hidup buat mereka semuanya. Sang pemimpin selalu mengingatkan bahwa cinta itu ada dalam pengetahuan hati terdalam yang tidak ragu untuk mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas semua pemberiannya tersebut. "Pengetahuan adalah pemimpin tercerdas yang bisa memberikan segala macam sukses buat kalian semua, tidak peduli apa dan siapa kalian sebelumnya," kata sang pemimpin kepada semua staf dan manajernya dalam sebuah pertemuan akbar. "Pengetahuan juga merupakan pemimpin yang mampu memimpin dengan cinta tertulus yang tidak pantas untuk dicurigai," kata sang pemimpin lagi. Memang seharusnya setiap orang menyadari bahwa pengetahuan tentang segala kebaikan adalah matahari buat kehidupan hati dan pikiran. Hanya saja manusia selalu lalai untuk mau memahami dirinya sendiri secara jujur dan lebih jujur. Manusia sering sekali lebih suka untuk hidup dalam kepura-puraan, lebih suka menjadi aktor atau aktris yang setia kepada nafsu dan ego diri ketimbang kepada rasa cinta dan syukur kepada realitas hidup.

Sang pemimpin selalu berusaha menciptakan jarak terdekat kepada semua staf dan manajernya melalui cinta yang berempati secara tulus dan ikhlas, untuk bisa mendistribusikan segala kebaikan dari ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Memimpin dengan cinta adalah sebuah kultur berorganisasi yang sehat dan andal. Cinta disini lebih kepada kepedulian kepada semua orang yang telah berjuang keras membangun perusahaan dengan tulus untuk berkinerja maksimal.

Seorang pemimpin haruslah mampu mengucapkan kata-kata bijak yang menenangkan jiwa dan raga dari para pengikutnya. Pemimpin tidaklah pantas menjadi pemimpin, bila dia sendiri belum mampu mengendalikan dirinya dengan segala cinta dan kebaikan buat banyak orang. Seorang pemimpin harus mampu menghidupkan kata-kata bijaknya menjadi kultur hidup dalam sebuah realitas kerja. Pemimpin harus bisa menjadi teladan dalam tindakan dan sekaligus sebagai panutan hidup buat semua orang.

Memimpin dengan cinta hanyalah sebuah cara memimpin di antara ribuan cara untuk memimpin, tetapi cinta adalah segalanya dalam kehidupan manusia. Pemimpin yang memimpin dengan penuh cinta kasih akan mampu membangkitkan harapan dan gairah hidup dari para pengikutnya. Cinta adalah alat pengikat batin yang terbaik, melalui cinta sang pemimpin dapat menggerakkan organisasinya menjadi lebih bergairah dalam semangat perjuangan yang tak pernah dapat dihentikan oleh siapapun atau oleh apapun.

Memimpin dengan cinta adalah cara terefektif dari seorang pemimpin untuk mengeluarkan potensi maksimalnya buat kebaikan, kesejahteraan, dan kesuksesan, agar semua orang dibawah kepemimpinannya merasakan sejuk, damai, dan bahagia.

Memimpin dengan cinta adalah kunci bagi keharmonisan kerja antara seorang pemimpin dengan para bawahannya, dan hal ini secara pasti akan meningkatkan kinerja perusahaan, dan termasuk kinerja setiap orang dalam organisasi.

Tidak ada komentar: