11 Juni 2008

Mengungkap Rahasia Direktur

Sudah hampir tiga jam sang direktur melamun bersama takdir yang sedang menggiringnya kepada berbagai kesulitan yang harus dijalaninya bersama perusahaan yang sangat dia cintai. Karyawan semua pada sadar bahwa sang direktur sedang pusing, tapi mereka tidak mengerti cara untuk membantunya. Semua kesulitan ini terjadi disebabkan ulah sang direktur itu sendiri yang tidak berkosentrasi penuh untuk menjadikan dirinya sebagai mesin uang perusahaan, dia lebih senang menjadi seorang birokrat tulen yang tidak menganggap bisnis sebagai hal terpenting untuk keberhasilan hidup perusahaan.

Sang direktur memiliki keyakinan kuat atas sikapnya selama ini, tapi dari lamunannya tersebut dia mulai sadar untuk menata kembali pikirannya agar dapat menjadi mesin uang yang proaktif terhadap semua peluang - peluang bisnis yang digelutinya. Dia sadar, bila dia tidak mampu menjadikan dirinya sebagai mesin uang yang sukses, mungkin dia hanya akan menjadi direktur di belakang meja yang menghabiskan hari-harinya dengan sibuk mengurusi administrasi kantor tanpa memahami makna uang sebagai kunci utama kesuksesan perusahaannya.

Direktur memutuskan untuk menghentikan lamunannya, dan mulai berpikir untuk mengambil tindakan - tindakan yang lebih kreatif dan dinamis, agar dia mampu menemukan sebuah solusi terbaik yang menjanjikan kesuksesan bisnis perusahaannya. Sekarang ia harus bersikap lebih proaktif terhadap semua persoalan yang ada, ia harus mampu memotivasi semua karyawannya, agar semangat kerja dengan disiplin tinggi terjaga secara utuh.

"Aku harus mengumpulkan semua hasrat suksesku, agar aku bisa memompa kembali semangat dan antusiasku untuk bangkit dengan keyakinan kuat sebagai mesin uang terbaik," bisik direktur di dalam hatinya. Ia merasa seperti bangkit kembali dari tidur nyenyak yang sangat panjang. Dirinya seperti mendapatkan suntikan kepercayaan diri yang cukup besar dan kuat. Keyakinan suksesnya tumbuh dan terus tumbuh membuat semua karyawannya berpacu keras untuk bekerja lebih disiplin dan efektif agar mereka bisa memberikan kontribusi yang optimal buat perusahaan yang mereka cintai.

Direktur merasa bahwa ia sudah berhasil menata pikirannya dengan paradigma baru, tapi semua pola pikir barunya tersebut menjadikan dirinya, karyawannya, dan perusahaannya sebagai mesin uang yang tanpa henti, secara terus-menerus, dan berkesinambungan menghasilkan uang dari kecepatan perputaran bisnisnya, walaupun semua paradigma barunya tersebut akan diuji oleh waktu dan kesempatan.

"Agar semua mind set baruku berjalan dengan baik, aku harus mengorganisir semua karyawan, sistem, dan kultur kerja untuk dapat membentuk budaya kerja the winning team," bisik sang direktur kepada dirinya sendiri. Ia merasa harus segera menemukan orang - orang yang tepat dan sesuai dengan karakter kerja yang ada di mind set nya.

Sang direktur merasa semakin percaya diri untuk melangkah lebih jauh bersama rencana - rencananya. Ia mulai mengadakan meeting - meeting secara rutin, dan sudah berani mendelegasikan sebagian besar wewenang administrasi kantor kepada karyawan yang dapat diandalkan untuk hal tersebut. Dia juga rajin menjadi mentor buat para karyawannya, dan dengan tulus dia mentransfer rahasia pengetahuannya tentang cara-cara terefektif membuat keputusan yang cepat, akurat, terarah, dan benar. Semua karyawannya tanpa terkecuali diikutsertakan dalam berbagai inhouse training yang terfokus kepada tema - tema menjadikan diri mereka lebih produktif, efektif, kreatif, efisien, bersemangat, berdisiplin tinggi, berani mengambil keputusan, berani bertindak, mampu berkompetisi, selalu antusias dengan motivasi untuk sukses.

Hari demi hari berlalu, sang direktur telah berubah wujud dari seorang birokrat tulen menjadi mesin uang perusahaannya. Ia berhasil memperaktikkan mind set barunya secara sempurna. Semangat, motivasi, antusias, keyakinan, dan kepercayaan dirinya telah mampu mengantarnya menjadi direktur masa depan. Dan dia sangat yakin bahwa di masa depan semua pimpinan korporasi wajib menjadi mesin uang korporasinya, apabila mereka ingin survive. Tidak ada lagi istilah pimpinan di belakang meja, semua pemimpin masa depan adalah seorang pemikir yang bijak, seorang motivator yang cerdik, seorang perencana yang tepat sasaran, seorang pelaksana yang cermat, dan seorang mesin uang yang andal. Semua peran tersebut harus dapat diperagakan oleh para pemimpin bila ingin berhasil dengan jabatannya.

"Ketika masalah datang bertubi-tubi aku harus tenang, diam, dan berpikir. Aku tidak boleh panik dan salah arah, aku harus selalu berdoa dan meminta tanda - tanda arah suksesku kepada Sang Maha Agung," bisik sang direktur. Saat ini sang direktur berhasil keluar dari maut besar yang mengintai bisnisnya, ia berhasil menata kembali organisasi bisnisnya menjadi lebih terorganisir terhadap semua fungsi dan peran kerja yang ada. Dia juga berhasil melewati lorong kegagalan yang hampir membuatnya tersesat dan tak mampu lari lebih cepat.

"Hari ini aku merasa sangat senang dan bahagia, tapi namanya cobaan tidak akan pernah berhenti untuk menggodaku lagi. Aku hanya perlu bekerja secara lebih hati - hati, lebih konsisten, lebih merawat sistem dan kultur kerja terefektif, lebih memperhatikan kebutuhan karyawanku, lebih peduli kepada trend bisnis baru, lebih peduli kepada nilai tambah bisnisku, lebih peduli kepada kualitas produk dan layanan perusahaanku, lebih peduli kepada teknologi, pengetahuan, dan uang." pikir sang direktur sedalam - dalamnya.

Sekarang sang direktur berhasil mengungkap rahasia mind set barunya, ia berhasil menciptakan strategi yang jitu untuk melejitkan keuntungan bisnisnya, ia juga berhasil menjadikan dirinya sebagai mesin uang terandal di dalam organisasinya. Sang direktur telah mampu bangkit dari lamunan panjangnya untuk bertindak secara tepat dalam arah yang benar, dan semua ini berkat mind set barunya sebagai seorang pemimpin dengan paradigma berpikir yang positif dan berenergi.

Setelah mengerti bahwa ia telah sukses dengan pola pikir barunya, sang direktur menjadi semakin sederhana dan semakin bijaksana memandang kehidupan yang ada di depannya. Sepertinya dia telah menjadi seorang direktur yang sekaligus seorang pemikir tentang kesuksesan hidup yang seimbang antara semua unsur hidup yang ada disekelilingnya.

Tidak ada komentar: